Untuk apa bermeditasi? Inilah pertanyaan umum, terutama bagi mereka yang belum mengetahui manfaat bermeditasi. Banyak orang yang beranggapan bahwa bermeditasi adalah sebuah kegiatan yang sia-sia. Melakukan meditasi hanya membuang-buang waktu, diam, tidak melakukan apa-apa, tidak ada manfaat.
Saya mempunyai seorang sahabat meditasi. Dia pernah ikut latihan meditasi. Istri dan anaknya juga pernah mengikuti pelatihan meditasi. Sayangnya, dia tidak bisa melakukan latihan meditasi secara optimal di rumah. Dia tidak pernah meluangkan waktunya –walaupun ada—untuk duduk bermeditasi.
Sang istri selalu marah-marah ketika dia duduk bermeditasi. Bukan hanya mengomel dengan kata-kata, namun juga menedang badannya. “Untuk apa meditasi, mau jadi dewa” demikian antara lain kalimat yang sering diucapkan istrinya. Bagi istrinya, lebih baik dia menggunakan waktunya untuk membantu kegiatan di rumah.
Barangkali Anda juga mempunyai pandangan yang hampir sama. Meditasi merupakan kegiatan sia-sia, membuang waktu saja, hanya duduk diam.
Tujuan Bermeditasi
Tujuan bermeditasi adalah untuk mempunyai kekuatan gaib. Inilah gambaran umum bagi mereka yang senang dengan ceritera mistik. Gambaran di film mistik selalu memang seperti itu. Seorang tua dengan rambut dan jangut beruban, duduk bermeditasi di dalam goa atau di sebuah pondok reot di tengah hutan, berkomat-kamit membaca doa atau mantra, dan akhirnya menunjukkan kesaktian atau kekuatan gaib.
Sebuah penggambaran yang keliru karena tujuan yang sebenarnya bukan untuk mendapatkan kesaktian atau kemampuan tertentu. Apalagi di zaman sekarang, teknologi telah menggantikan semua jenis kekuatan gaik. Dengan pesawat terbang kita bisa pergi ke berbagai balahan dunia. Dengan televisi satelit kita bisa melihat kejadian di berbagai belahan dunia. Dengan telepon genggam, kita bisa berbicara –termasuk bergosip—dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Tidak perlu bermeditasi untuk mencari kesaktian. Anda akan rugi waktu. Sebuah pekerjaan yang sia-sia.
Bagi umat Buddha, tujuan bermeditasi adalah untuk mencapai kebebasan yang abadi, nibbana. Secara tidak langsung, tujuan meditasi adalah menjadi Arahat; tingkat kesucian tertinggi dalam agama Buddha. Tidak ada kelahiran dan kematian lagi. Tidak ada di salah satu dari 31 alam kehidupan. Tidak ada samsara. Bebas untuk selama-lamanya. Kebebasan yang abadi.
Dari kaca mata agama, ini sebuah tujuan yang mulia. Sayangnya, tujuan ini sangat sulit dicapai dalam hidup ini, apalagi hanya dengan sekali latihan meditasi. Berapa banyak kekotoran batin yang kita miliki? Yang pasti, sangat banyak. Kita tidak pernah mengetahui dengan jelas.
Sebuah tujuan yang sangat bagus. Namun seorang guru meditasi memberikan saran, coba kita turunkan sedikit tujuan tersebut. Kalau kira-kira kita tidak bisa mencapai Arahat, cobalah bertujuan menjadi Anagami. Kalau tidak bisa, jadilah Sakadagami. Kalau juga merasa belum bisa, tempatkan tujuan Anda sebagai Sotapanna. Anda tidak perlu berkecil hati, menjadi Sotapanna sudah mendapatkan garansi di dalam alam kehidupan; maksimun tujuh kali kalahiran dan tidak akan pernah lahir di alam yang buruk.
Coba pertimbangkan, apakah bisa menjadi seorang Sotapanna dalam kehidupan ini? Jalannya penuh lika-liku. Oleh karena itu, sang guru memberikan alternative yang terendah; berlatih meditasi untuk mencapai jhana, penyatuan pikiran, konsentrasi penuh. Dia sendiri sudah tiba di sana dan dalam sebuah kesempatan dia pernah mengatakan akan terus berlatih agar bisa menjadi seorang sotapanna.
Mencapai tarap konsentrasi penuh juga bukan masalah mudah. Dalam sebuah pelatihan meditasi yang berlangsung beberapa bulan, saya melihat banyak peserta meditasi yang berlatih dengan serius namun tidak semuanya mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebagian peserta merasa putus asa, stress, dan akhirnya melanggar tata tertib yang diberlakukan.
Janganlah berkecil hati kalau harapan Anda untuk mencapai penyatuan pikiran belum terwujud. Selain itu, jangan berhenti untuk berlatih meditasi. Masih banyak manfaat meditasi yang dapat diperoleh dalam hidup sehari-hari.
Meditasi akan memberikan ketenangan bagi pelakunya. Selain itu, meditasi akan membuat Anda dapat menerima kondisi kehidupan yang terjadi dengan tenang; tanpa kesombongan ketika jaya dan tanpa kesedihan yang berkepanjangan ketika ada masalah hidup. Meditasi akan membuat tidur Anda lebih nyenyak tanpa diganggu mimpi buruk; artinya Anda akan bangun dengan kondisi badan yang lebih segar, Anda tidak akan mempunyai masalah tidur.
Di dunia barat, meditasi telah dipergunakan sebagai pelengkap dalam proses penyembuhan. Sejumlah dokter telah melakukan penelitian tentang manfaat meditasi dalam kesehatan. Banyak kesembuhan terjadi, penyakit yang semakin ringan. Hidup Anda akan lebih sehat dan bahagia.
Semoga semua hidup berbahagia.
Selamat datang. Bagaikan sebuah hidangan yang diracik dari berbagai bahan, diolah, dan disajikan di piring Anda. Demikian juga isi blog ini. Anda akan menemukan banyak hal yang kelihatan tercampur; sesuai dengan kegiatan saya sehari-hari. Ada resensi buku, tulisan bebas, renungan, pengalaman pribadi atau orang lain, dan segala hal lainnya. Silakan menikmati hidangan ini. Semoga memberikan manfaat, pelajaran yang berharga dalam hidup kita semua. Semoga semua hidup berbahagia
Jumat, 01 Mei 2009
Tujuan Bermeditasi
Untuk apa bermeditasi? Inilah pertanyaan umum, terutama bagi mereka yang belum mengetahui manfaat bermeditasi. Banyak orang yang beranggapan bahwa bermeditasi adalah sebuah kegiatan yang sia-sia. Melakukan meditasi hanya membuang-buang waktu, diam, tidak melakukan apa-apa, tidak ada manfaat.
Saya mempunyai seorang sahabat meditasi. Dia pernah ikut latihan meditasi. Istri dan anaknya juga pernah mengikuti pelatihan meditasi. Sayangnya, dia tidak bisa melakukan latihan meditasi secara optimal di rumah. Dia tidak pernah meluangkan waktunya –walaupun ada—untuk duduk bermeditasi.
Sang istri selalu marah-marah ketika dia duduk bermeditasi. Bukan hanya mengomel dengan kata-kata, namun juga menedang badannya. “Untuk apa meditasi, mau jadi dewa” demikian antara lain kalimat yang sering diucapkan istrinya. Bagi istrinya, lebih baik dia menggunakan waktunya untuk membantu kegiatan di rumah.
Barangkali Anda juga mempunyai pandangan yang hampir sama. Meditasi merupakan kegiatan sia-sia, membuang waktu saja, hanya duduk diam.
Tujuan Bermeditasi
Tujuan bermeditasi adalah untuk mempunyai kekuatan gaib. Inilah gambaran umum bagi mereka yang senang dengan ceritera mistik. Gambaran di film mistik selalu memang seperti itu. Seorang tua dengan rambut dan jangut beruban, duduk bermeditasi di dalam goa atau di sebuah pondok reot di tengah hutan, berkomat-kamit membaca doa atau mantra, dan akhirnya menunjukkan kesaktian atau kekuatan gaib.
Sebuah penggambaran yang keliru karena tujuan yang sebenarnya bukan untuk mendapatkan kesaktian atau kemampuan tertentu. Apalagi di zaman sekarang, teknologi telah menggantikan semua jenis kekuatan gaik. Dengan pesawat terbang kita bisa pergi ke berbagai balahan dunia. Dengan televisi satelit kita bisa melihat kejadian di berbagai belahan dunia. Dengan telepon genggam, kita bisa berbicara –termasuk bergosip—dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Tidak perlu bermeditasi untuk mencari kesaktian. Anda akan rugi waktu. Sebuah pekerjaan yang sia-sia.
Bagi umat Buddha, tujuan bermeditasi adalah untuk mencapai kebebasan yang abadi, nibbana. Secara tidak langsung, tujuan meditasi adalah menjadi Arahat; tingkat kesucian tertinggi dalam agama Buddha. Tidak ada kelahiran dan kematian lagi. Tidak ada di salah satu dari 31 alam kehidupan. Tidak ada samsara. Bebas untuk selama-lamanya. Kebebasan yang abadi.
Dari kaca mata agama, ini sebuah tujuan yang mulia. Sayangnya, tujuan ini sangat sulit dicapai dalam hidup ini, apalagi hanya dengan sekali latihan meditasi. Berapa banyak kekotoran batin yang kita miliki? Yang pasti, sangat banyak. Kita tidak pernah mengetahui dengan jelas.
Sebuah tujuan yang sangat bagus. Namun seorang guru meditasi memberikan saran, coba kita turunkan sedikit tujuan tersebut. Kalau kira-kira kita tidak bisa mencapai Arahat, cobalah bertujuan menjadi Anagami. Kalau tidak bisa, jadilah Sakadagami. Kalau juga merasa belum bisa, tempatkan tujuan Anda sebagai Sotapanna. Anda tidak perlu berkecil hati, menjadi Sotapanna sudah mendapatkan garansi di dalam alam kehidupan; maksimun tujuh kali kalahiran dan tidak akan pernah lahir di alam yang buruk.
Coba pertimbangkan, apakah bisa menjadi seorang Sotapanna dalam kehidupan ini? Jalannya penuh lika-liku. Oleh karena itu, sang guru memberikan alternative yang terendah; berlatih meditasi untuk mencapai jhana, penyatuan pikiran, konsentrasi penuh. Dia sendiri sudah tiba di sana dan dalam sebuah kesempatan dia pernah mengatakan akan terus berlatih agar bisa menjadi seorang sotapanna.
Mencapai tarap konsentrasi penuh juga bukan masalah mudah. Dalam sebuah pelatihan meditasi yang berlangsung beberapa bulan, saya melihat banyak peserta meditasi yang berlatih dengan serius namun tidak semuanya mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebagian peserta merasa putus asa, stress, dan akhirnya melanggar tata tertib yang diberlakukan.
Janganlah berkecil hati kalau harapan Anda untuk mencapai penyatuan pikiran belum terwujud. Selain itu, jangan berhenti untuk berlatih meditasi. Masih banyak manfaat meditasi yang dapat diperoleh dalam hidup sehari-hari.
Meditasi akan memberikan ketenangan bagi pelakunya. Selain itu, meditasi akan membuat Anda dapat menerima kondisi kehidupan yang terjadi dengan tenang; tanpa kesombongan ketika jaya dan tanpa kesedihan yang berkepanjangan ketika ada masalah hidup. Meditasi akan membuat tidur Anda lebih nyenyak tanpa diganggu mimpi buruk; artinya Anda akan bangun dengan kondisi badan yang lebih segar, Anda tidak akan mempunyai masalah tidur.
Di dunia barat, meditasi telah dipergunakan sebagai pelengkap dalam proses penyembuhan. Sejumlah dokter telah melakukan penelitian tentang manfaat meditasi dalam kesehatan. Banyak kesembuhan terjadi, penyakit yang semakin ringan. Hidup Anda akan lebih sehat dan bahagia.
Semoga semua hidup berbahagia.
Saya mempunyai seorang sahabat meditasi. Dia pernah ikut latihan meditasi. Istri dan anaknya juga pernah mengikuti pelatihan meditasi. Sayangnya, dia tidak bisa melakukan latihan meditasi secara optimal di rumah. Dia tidak pernah meluangkan waktunya –walaupun ada—untuk duduk bermeditasi.
Sang istri selalu marah-marah ketika dia duduk bermeditasi. Bukan hanya mengomel dengan kata-kata, namun juga menedang badannya. “Untuk apa meditasi, mau jadi dewa” demikian antara lain kalimat yang sering diucapkan istrinya. Bagi istrinya, lebih baik dia menggunakan waktunya untuk membantu kegiatan di rumah.
Barangkali Anda juga mempunyai pandangan yang hampir sama. Meditasi merupakan kegiatan sia-sia, membuang waktu saja, hanya duduk diam.
Tujuan Bermeditasi
Tujuan bermeditasi adalah untuk mempunyai kekuatan gaib. Inilah gambaran umum bagi mereka yang senang dengan ceritera mistik. Gambaran di film mistik selalu memang seperti itu. Seorang tua dengan rambut dan jangut beruban, duduk bermeditasi di dalam goa atau di sebuah pondok reot di tengah hutan, berkomat-kamit membaca doa atau mantra, dan akhirnya menunjukkan kesaktian atau kekuatan gaib.
Sebuah penggambaran yang keliru karena tujuan yang sebenarnya bukan untuk mendapatkan kesaktian atau kemampuan tertentu. Apalagi di zaman sekarang, teknologi telah menggantikan semua jenis kekuatan gaik. Dengan pesawat terbang kita bisa pergi ke berbagai balahan dunia. Dengan televisi satelit kita bisa melihat kejadian di berbagai belahan dunia. Dengan telepon genggam, kita bisa berbicara –termasuk bergosip—dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Tidak perlu bermeditasi untuk mencari kesaktian. Anda akan rugi waktu. Sebuah pekerjaan yang sia-sia.
Bagi umat Buddha, tujuan bermeditasi adalah untuk mencapai kebebasan yang abadi, nibbana. Secara tidak langsung, tujuan meditasi adalah menjadi Arahat; tingkat kesucian tertinggi dalam agama Buddha. Tidak ada kelahiran dan kematian lagi. Tidak ada di salah satu dari 31 alam kehidupan. Tidak ada samsara. Bebas untuk selama-lamanya. Kebebasan yang abadi.
Dari kaca mata agama, ini sebuah tujuan yang mulia. Sayangnya, tujuan ini sangat sulit dicapai dalam hidup ini, apalagi hanya dengan sekali latihan meditasi. Berapa banyak kekotoran batin yang kita miliki? Yang pasti, sangat banyak. Kita tidak pernah mengetahui dengan jelas.
Sebuah tujuan yang sangat bagus. Namun seorang guru meditasi memberikan saran, coba kita turunkan sedikit tujuan tersebut. Kalau kira-kira kita tidak bisa mencapai Arahat, cobalah bertujuan menjadi Anagami. Kalau tidak bisa, jadilah Sakadagami. Kalau juga merasa belum bisa, tempatkan tujuan Anda sebagai Sotapanna. Anda tidak perlu berkecil hati, menjadi Sotapanna sudah mendapatkan garansi di dalam alam kehidupan; maksimun tujuh kali kalahiran dan tidak akan pernah lahir di alam yang buruk.
Coba pertimbangkan, apakah bisa menjadi seorang Sotapanna dalam kehidupan ini? Jalannya penuh lika-liku. Oleh karena itu, sang guru memberikan alternative yang terendah; berlatih meditasi untuk mencapai jhana, penyatuan pikiran, konsentrasi penuh. Dia sendiri sudah tiba di sana dan dalam sebuah kesempatan dia pernah mengatakan akan terus berlatih agar bisa menjadi seorang sotapanna.
Mencapai tarap konsentrasi penuh juga bukan masalah mudah. Dalam sebuah pelatihan meditasi yang berlangsung beberapa bulan, saya melihat banyak peserta meditasi yang berlatih dengan serius namun tidak semuanya mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebagian peserta merasa putus asa, stress, dan akhirnya melanggar tata tertib yang diberlakukan.
Janganlah berkecil hati kalau harapan Anda untuk mencapai penyatuan pikiran belum terwujud. Selain itu, jangan berhenti untuk berlatih meditasi. Masih banyak manfaat meditasi yang dapat diperoleh dalam hidup sehari-hari.
Meditasi akan memberikan ketenangan bagi pelakunya. Selain itu, meditasi akan membuat Anda dapat menerima kondisi kehidupan yang terjadi dengan tenang; tanpa kesombongan ketika jaya dan tanpa kesedihan yang berkepanjangan ketika ada masalah hidup. Meditasi akan membuat tidur Anda lebih nyenyak tanpa diganggu mimpi buruk; artinya Anda akan bangun dengan kondisi badan yang lebih segar, Anda tidak akan mempunyai masalah tidur.
Di dunia barat, meditasi telah dipergunakan sebagai pelengkap dalam proses penyembuhan. Sejumlah dokter telah melakukan penelitian tentang manfaat meditasi dalam kesehatan. Banyak kesembuhan terjadi, penyakit yang semakin ringan. Hidup Anda akan lebih sehat dan bahagia.
Semoga semua hidup berbahagia.
Tujuan Bermeditasi
Untuk apa bermeditasi? Inilah pertanyaan umum, terutama bagi mereka yang belum mengetahui manfaat bermeditasi. Banyak orang yang beranggapan bahwa bermeditasi adalah sebuah kegiatan yang sia-sia. Melakukan meditasi hanya membuang-buang waktu, diam, tidak melakukan apa-apa, tidak ada manfaat.
Saya mempunyai seorang sahabat meditasi. Dia pernah ikut latihan meditasi. Istri dan anaknya juga pernah mengikuti pelatihan meditasi. Sayangnya, dia tidak bisa melakukan latihan meditasi secara optimal di rumah. Dia tidak pernah meluangkan waktunya –walaupun ada—untuk duduk bermeditasi.
Sang istri selalu marah-marah ketika dia duduk bermeditasi. Bukan hanya mengomel dengan kata-kata, namun juga menedang badannya. “Untuk apa meditasi, mau jadi dewa” demikian antara lain kalimat yang sering diucapkan istrinya. Bagi istrinya, lebih baik dia menggunakan waktunya untuk membantu kegiatan di rumah.
Barangkali Anda juga mempunyai pandangan yang hampir sama. Meditasi merupakan kegiatan sia-sia, membuang waktu saja, hanya duduk diam.
Tujuan Bermeditasi
Tujuan bermeditasi adalah untuk mempunyai kekuatan gaib. Inilah gambaran umum bagi mereka yang senang dengan ceritera mistik. Gambaran di film mistik selalu memang seperti itu. Seorang tua dengan rambut dan jangut beruban, duduk bermeditasi di dalam goa atau di sebuah pondok reot di tengah hutan, berkomat-kamit membaca doa atau mantra, dan akhirnya menunjukkan kesaktian atau kekuatan gaib.
Sebuah penggambaran yang keliru karena tujuan yang sebenarnya bukan untuk mendapatkan kesaktian atau kemampuan tertentu. Apalagi di zaman sekarang, teknologi telah menggantikan semua jenis kekuatan gaik. Dengan pesawat terbang kita bisa pergi ke berbagai balahan dunia. Dengan televisi satelit kita bisa melihat kejadian di berbagai belahan dunia. Dengan telepon genggam, kita bisa berbicara –termasuk bergosip—dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Tidak perlu bermeditasi untuk mencari kesaktian. Anda akan rugi waktu. Sebuah pekerjaan yang sia-sia.
Bagi umat Buddha, tujuan bermeditasi adalah untuk mencapai kebebasan yang abadi, nibbana. Secara tidak langsung, tujuan meditasi adalah menjadi Arahat; tingkat kesucian tertinggi dalam agama Buddha. Tidak ada kelahiran dan kematian lagi. Tidak ada di salah satu dari 31 alam kehidupan. Tidak ada samsara. Bebas untuk selama-lamanya. Kebebasan yang abadi.
Dari kaca mata agama, ini sebuah tujuan yang mulia. Sayangnya, tujuan ini sangat sulit dicapai dalam hidup ini, apalagi hanya dengan sekali latihan meditasi. Berapa banyak kekotoran batin yang kita miliki? Yang pasti, sangat banyak. Kita tidak pernah mengetahui dengan jelas.
Sebuah tujuan yang sangat bagus. Namun seorang guru meditasi memberikan saran, coba kita turunkan sedikit tujuan tersebut. Kalau kira-kira kita tidak bisa mencapai Arahat, cobalah bertujuan menjadi Anagami. Kalau tidak bisa, jadilah Sakadagami. Kalau juga merasa belum bisa, tempatkan tujuan Anda sebagai Sotapanna. Anda tidak perlu berkecil hati, menjadi Sotapanna sudah mendapatkan garansi di dalam alam kehidupan; maksimun tujuh kali kalahiran dan tidak akan pernah lahir di alam yang buruk.
Coba pertimbangkan, apakah bisa menjadi seorang Sotapanna dalam kehidupan ini? Jalannya penuh lika-liku. Oleh karena itu, sang guru memberikan alternative yang terendah; berlatih meditasi untuk mencapai jhana, penyatuan pikiran, konsentrasi penuh. Dia sendiri sudah tiba di sana dan dalam sebuah kesempatan dia pernah mengatakan akan terus berlatih agar bisa menjadi seorang sotapanna.
Mencapai tarap konsentrasi penuh juga bukan masalah mudah. Dalam sebuah pelatihan meditasi yang berlangsung beberapa bulan, saya melihat banyak peserta meditasi yang berlatih dengan serius namun tidak semuanya mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebagian peserta merasa putus asa, stress, dan akhirnya melanggar tata tertib yang diberlakukan.
Janganlah berkecil hati kalau harapan Anda untuk mencapai penyatuan pikiran belum terwujud. Selain itu, jangan berhenti untuk berlatih meditasi. Masih banyak manfaat meditasi yang dapat diperoleh dalam hidup sehari-hari.
Meditasi akan memberikan ketenangan bagi pelakunya. Selain itu, meditasi akan membuat Anda dapat menerima kondisi kehidupan yang terjadi dengan tenang; tanpa kesombongan ketika jaya dan tanpa kesedihan yang berkepanjangan ketika ada masalah hidup. Meditasi akan membuat tidur Anda lebih nyenyak tanpa diganggu mimpi buruk; artinya Anda akan bangun dengan kondisi badan yang lebih segar, Anda tidak akan mempunyai masalah tidur.
Di dunia barat, meditasi telah dipergunakan sebagai pelengkap dalam proses penyembuhan. Sejumlah dokter telah melakukan penelitian tentang manfaat meditasi dalam kesehatan. Banyak kesembuhan terjadi, penyakit yang semakin ringan. Hidup Anda akan lebih sehat dan bahagia.
Semoga semua hidup berbahagia.
Saya mempunyai seorang sahabat meditasi. Dia pernah ikut latihan meditasi. Istri dan anaknya juga pernah mengikuti pelatihan meditasi. Sayangnya, dia tidak bisa melakukan latihan meditasi secara optimal di rumah. Dia tidak pernah meluangkan waktunya –walaupun ada—untuk duduk bermeditasi.
Sang istri selalu marah-marah ketika dia duduk bermeditasi. Bukan hanya mengomel dengan kata-kata, namun juga menedang badannya. “Untuk apa meditasi, mau jadi dewa” demikian antara lain kalimat yang sering diucapkan istrinya. Bagi istrinya, lebih baik dia menggunakan waktunya untuk membantu kegiatan di rumah.
Barangkali Anda juga mempunyai pandangan yang hampir sama. Meditasi merupakan kegiatan sia-sia, membuang waktu saja, hanya duduk diam.
Tujuan Bermeditasi
Tujuan bermeditasi adalah untuk mempunyai kekuatan gaib. Inilah gambaran umum bagi mereka yang senang dengan ceritera mistik. Gambaran di film mistik selalu memang seperti itu. Seorang tua dengan rambut dan jangut beruban, duduk bermeditasi di dalam goa atau di sebuah pondok reot di tengah hutan, berkomat-kamit membaca doa atau mantra, dan akhirnya menunjukkan kesaktian atau kekuatan gaib.
Sebuah penggambaran yang keliru karena tujuan yang sebenarnya bukan untuk mendapatkan kesaktian atau kemampuan tertentu. Apalagi di zaman sekarang, teknologi telah menggantikan semua jenis kekuatan gaik. Dengan pesawat terbang kita bisa pergi ke berbagai balahan dunia. Dengan televisi satelit kita bisa melihat kejadian di berbagai belahan dunia. Dengan telepon genggam, kita bisa berbicara –termasuk bergosip—dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Tidak perlu bermeditasi untuk mencari kesaktian. Anda akan rugi waktu. Sebuah pekerjaan yang sia-sia.
Bagi umat Buddha, tujuan bermeditasi adalah untuk mencapai kebebasan yang abadi, nibbana. Secara tidak langsung, tujuan meditasi adalah menjadi Arahat; tingkat kesucian tertinggi dalam agama Buddha. Tidak ada kelahiran dan kematian lagi. Tidak ada di salah satu dari 31 alam kehidupan. Tidak ada samsara. Bebas untuk selama-lamanya. Kebebasan yang abadi.
Dari kaca mata agama, ini sebuah tujuan yang mulia. Sayangnya, tujuan ini sangat sulit dicapai dalam hidup ini, apalagi hanya dengan sekali latihan meditasi. Berapa banyak kekotoran batin yang kita miliki? Yang pasti, sangat banyak. Kita tidak pernah mengetahui dengan jelas.
Sebuah tujuan yang sangat bagus. Namun seorang guru meditasi memberikan saran, coba kita turunkan sedikit tujuan tersebut. Kalau kira-kira kita tidak bisa mencapai Arahat, cobalah bertujuan menjadi Anagami. Kalau tidak bisa, jadilah Sakadagami. Kalau juga merasa belum bisa, tempatkan tujuan Anda sebagai Sotapanna. Anda tidak perlu berkecil hati, menjadi Sotapanna sudah mendapatkan garansi di dalam alam kehidupan; maksimun tujuh kali kalahiran dan tidak akan pernah lahir di alam yang buruk.
Coba pertimbangkan, apakah bisa menjadi seorang Sotapanna dalam kehidupan ini? Jalannya penuh lika-liku. Oleh karena itu, sang guru memberikan alternative yang terendah; berlatih meditasi untuk mencapai jhana, penyatuan pikiran, konsentrasi penuh. Dia sendiri sudah tiba di sana dan dalam sebuah kesempatan dia pernah mengatakan akan terus berlatih agar bisa menjadi seorang sotapanna.
Mencapai tarap konsentrasi penuh juga bukan masalah mudah. Dalam sebuah pelatihan meditasi yang berlangsung beberapa bulan, saya melihat banyak peserta meditasi yang berlatih dengan serius namun tidak semuanya mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebagian peserta merasa putus asa, stress, dan akhirnya melanggar tata tertib yang diberlakukan.
Janganlah berkecil hati kalau harapan Anda untuk mencapai penyatuan pikiran belum terwujud. Selain itu, jangan berhenti untuk berlatih meditasi. Masih banyak manfaat meditasi yang dapat diperoleh dalam hidup sehari-hari.
Meditasi akan memberikan ketenangan bagi pelakunya. Selain itu, meditasi akan membuat Anda dapat menerima kondisi kehidupan yang terjadi dengan tenang; tanpa kesombongan ketika jaya dan tanpa kesedihan yang berkepanjangan ketika ada masalah hidup. Meditasi akan membuat tidur Anda lebih nyenyak tanpa diganggu mimpi buruk; artinya Anda akan bangun dengan kondisi badan yang lebih segar, Anda tidak akan mempunyai masalah tidur.
Di dunia barat, meditasi telah dipergunakan sebagai pelengkap dalam proses penyembuhan. Sejumlah dokter telah melakukan penelitian tentang manfaat meditasi dalam kesehatan. Banyak kesembuhan terjadi, penyakit yang semakin ringan. Hidup Anda akan lebih sehat dan bahagia.
Semoga semua hidup berbahagia.
Tujuan Bermeditasi
Untuk apa bermeditasi? Inilah pertanyaan umum, terutama bagi mereka yang belum mengetahui manfaat bermeditasi. Banyak orang yang beranggapan bahwa bermeditasi adalah sebuah kegiatan yang sia-sia. Melakukan meditasi hanya membuang-buang waktu, diam, tidak melakukan apa-apa, tidak ada manfaat.
Saya mempunyai seorang sahabat meditasi. Dia pernah ikut latihan meditasi. Istri dan anaknya juga pernah mengikuti pelatihan meditasi. Sayangnya, dia tidak bisa melakukan latihan meditasi secara optimal di rumah. Dia tidak pernah meluangkan waktunya –walaupun ada—untuk duduk bermeditasi.
Sang istri selalu marah-marah ketika dia duduk bermeditasi. Bukan hanya mengomel dengan kata-kata, namun juga menedang badannya. “Untuk apa meditasi, mau jadi dewa” demikian antara lain kalimat yang sering diucapkan istrinya. Bagi istrinya, lebih baik dia menggunakan waktunya untuk membantu kegiatan di rumah.
Barangkali Anda juga mempunyai pandangan yang hampir sama. Meditasi merupakan kegiatan sia-sia, membuang waktu saja, hanya duduk diam.
Tujuan Bermeditasi
Tujuan bermeditasi adalah untuk mempunyai kekuatan gaib. Inilah gambaran umum bagi mereka yang senang dengan ceritera mistik. Gambaran di film mistik selalu memang seperti itu. Seorang tua dengan rambut dan jangut beruban, duduk bermeditasi di dalam goa atau di sebuah pondok reot di tengah hutan, berkomat-kamit membaca doa atau mantra, dan akhirnya menunjukkan kesaktian atau kekuatan gaib.
Sebuah penggambaran yang keliru karena tujuan yang sebenarnya bukan untuk mendapatkan kesaktian atau kemampuan tertentu. Apalagi di zaman sekarang, teknologi telah menggantikan semua jenis kekuatan gaik. Dengan pesawat terbang kita bisa pergi ke berbagai balahan dunia. Dengan televisi satelit kita bisa melihat kejadian di berbagai belahan dunia. Dengan telepon genggam, kita bisa berbicara –termasuk bergosip—dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Tidak perlu bermeditasi untuk mencari kesaktian. Anda akan rugi waktu. Sebuah pekerjaan yang sia-sia.
Bagi umat Buddha, tujuan bermeditasi adalah untuk mencapai kebebasan yang abadi, nibbana. Secara tidak langsung, tujuan meditasi adalah menjadi Arahat; tingkat kesucian tertinggi dalam agama Buddha. Tidak ada kelahiran dan kematian lagi. Tidak ada di salah satu dari 31 alam kehidupan. Tidak ada samsara. Bebas untuk selama-lamanya. Kebebasan yang abadi.
Dari kaca mata agama, ini sebuah tujuan yang mulia. Sayangnya, tujuan ini sangat sulit dicapai dalam hidup ini, apalagi hanya dengan sekali latihan meditasi. Berapa banyak kekotoran batin yang kita miliki? Yang pasti, sangat banyak. Kita tidak pernah mengetahui dengan jelas.
Sebuah tujuan yang sangat bagus. Namun seorang guru meditasi memberikan saran, coba kita turunkan sedikit tujuan tersebut. Kalau kira-kira kita tidak bisa mencapai Arahat, cobalah bertujuan menjadi Anagami. Kalau tidak bisa, jadilah Sakadagami. Kalau juga merasa belum bisa, tempatkan tujuan Anda sebagai Sotapanna. Anda tidak perlu berkecil hati, menjadi Sotapanna sudah mendapatkan garansi di dalam alam kehidupan; maksimun tujuh kali kalahiran dan tidak akan pernah lahir di alam yang buruk.
Coba pertimbangkan, apakah bisa menjadi seorang Sotapanna dalam kehidupan ini? Jalannya penuh lika-liku. Oleh karena itu, sang guru memberikan alternative yang terendah; berlatih meditasi untuk mencapai jhana, penyatuan pikiran, konsentrasi penuh. Dia sendiri sudah tiba di sana dan dalam sebuah kesempatan dia pernah mengatakan akan terus berlatih agar bisa menjadi seorang sotapanna.
Mencapai tarap konsentrasi penuh juga bukan masalah mudah. Dalam sebuah pelatihan meditasi yang berlangsung beberapa bulan, saya melihat banyak peserta meditasi yang berlatih dengan serius namun tidak semuanya mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebagian peserta merasa putus asa, stress, dan akhirnya melanggar tata tertib yang diberlakukan.
Janganlah berkecil hati kalau harapan Anda untuk mencapai penyatuan pikiran belum terwujud. Selain itu, jangan berhenti untuk berlatih meditasi. Masih banyak manfaat meditasi yang dapat diperoleh dalam hidup sehari-hari.
Meditasi akan memberikan ketenangan bagi pelakunya. Selain itu, meditasi akan membuat Anda dapat menerima kondisi kehidupan yang terjadi dengan tenang; tanpa kesombongan ketika jaya dan tanpa kesedihan yang berkepanjangan ketika ada masalah hidup. Meditasi akan membuat tidur Anda lebih nyenyak tanpa diganggu mimpi buruk; artinya Anda akan bangun dengan kondisi badan yang lebih segar, Anda tidak akan mempunyai masalah tidur.
Di dunia barat, meditasi telah dipergunakan sebagai pelengkap dalam proses penyembuhan. Sejumlah dokter telah melakukan penelitian tentang manfaat meditasi dalam kesehatan. Banyak kesembuhan terjadi, penyakit yang semakin ringan. Hidup Anda akan lebih sehat dan bahagia.
Semoga semua hidup berbahagia.
Saya mempunyai seorang sahabat meditasi. Dia pernah ikut latihan meditasi. Istri dan anaknya juga pernah mengikuti pelatihan meditasi. Sayangnya, dia tidak bisa melakukan latihan meditasi secara optimal di rumah. Dia tidak pernah meluangkan waktunya –walaupun ada—untuk duduk bermeditasi.
Sang istri selalu marah-marah ketika dia duduk bermeditasi. Bukan hanya mengomel dengan kata-kata, namun juga menedang badannya. “Untuk apa meditasi, mau jadi dewa” demikian antara lain kalimat yang sering diucapkan istrinya. Bagi istrinya, lebih baik dia menggunakan waktunya untuk membantu kegiatan di rumah.
Barangkali Anda juga mempunyai pandangan yang hampir sama. Meditasi merupakan kegiatan sia-sia, membuang waktu saja, hanya duduk diam.
Tujuan Bermeditasi
Tujuan bermeditasi adalah untuk mempunyai kekuatan gaib. Inilah gambaran umum bagi mereka yang senang dengan ceritera mistik. Gambaran di film mistik selalu memang seperti itu. Seorang tua dengan rambut dan jangut beruban, duduk bermeditasi di dalam goa atau di sebuah pondok reot di tengah hutan, berkomat-kamit membaca doa atau mantra, dan akhirnya menunjukkan kesaktian atau kekuatan gaib.
Sebuah penggambaran yang keliru karena tujuan yang sebenarnya bukan untuk mendapatkan kesaktian atau kemampuan tertentu. Apalagi di zaman sekarang, teknologi telah menggantikan semua jenis kekuatan gaik. Dengan pesawat terbang kita bisa pergi ke berbagai balahan dunia. Dengan televisi satelit kita bisa melihat kejadian di berbagai belahan dunia. Dengan telepon genggam, kita bisa berbicara –termasuk bergosip—dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Tidak perlu bermeditasi untuk mencari kesaktian. Anda akan rugi waktu. Sebuah pekerjaan yang sia-sia.
Bagi umat Buddha, tujuan bermeditasi adalah untuk mencapai kebebasan yang abadi, nibbana. Secara tidak langsung, tujuan meditasi adalah menjadi Arahat; tingkat kesucian tertinggi dalam agama Buddha. Tidak ada kelahiran dan kematian lagi. Tidak ada di salah satu dari 31 alam kehidupan. Tidak ada samsara. Bebas untuk selama-lamanya. Kebebasan yang abadi.
Dari kaca mata agama, ini sebuah tujuan yang mulia. Sayangnya, tujuan ini sangat sulit dicapai dalam hidup ini, apalagi hanya dengan sekali latihan meditasi. Berapa banyak kekotoran batin yang kita miliki? Yang pasti, sangat banyak. Kita tidak pernah mengetahui dengan jelas.
Sebuah tujuan yang sangat bagus. Namun seorang guru meditasi memberikan saran, coba kita turunkan sedikit tujuan tersebut. Kalau kira-kira kita tidak bisa mencapai Arahat, cobalah bertujuan menjadi Anagami. Kalau tidak bisa, jadilah Sakadagami. Kalau juga merasa belum bisa, tempatkan tujuan Anda sebagai Sotapanna. Anda tidak perlu berkecil hati, menjadi Sotapanna sudah mendapatkan garansi di dalam alam kehidupan; maksimun tujuh kali kalahiran dan tidak akan pernah lahir di alam yang buruk.
Coba pertimbangkan, apakah bisa menjadi seorang Sotapanna dalam kehidupan ini? Jalannya penuh lika-liku. Oleh karena itu, sang guru memberikan alternative yang terendah; berlatih meditasi untuk mencapai jhana, penyatuan pikiran, konsentrasi penuh. Dia sendiri sudah tiba di sana dan dalam sebuah kesempatan dia pernah mengatakan akan terus berlatih agar bisa menjadi seorang sotapanna.
Mencapai tarap konsentrasi penuh juga bukan masalah mudah. Dalam sebuah pelatihan meditasi yang berlangsung beberapa bulan, saya melihat banyak peserta meditasi yang berlatih dengan serius namun tidak semuanya mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebagian peserta merasa putus asa, stress, dan akhirnya melanggar tata tertib yang diberlakukan.
Janganlah berkecil hati kalau harapan Anda untuk mencapai penyatuan pikiran belum terwujud. Selain itu, jangan berhenti untuk berlatih meditasi. Masih banyak manfaat meditasi yang dapat diperoleh dalam hidup sehari-hari.
Meditasi akan memberikan ketenangan bagi pelakunya. Selain itu, meditasi akan membuat Anda dapat menerima kondisi kehidupan yang terjadi dengan tenang; tanpa kesombongan ketika jaya dan tanpa kesedihan yang berkepanjangan ketika ada masalah hidup. Meditasi akan membuat tidur Anda lebih nyenyak tanpa diganggu mimpi buruk; artinya Anda akan bangun dengan kondisi badan yang lebih segar, Anda tidak akan mempunyai masalah tidur.
Di dunia barat, meditasi telah dipergunakan sebagai pelengkap dalam proses penyembuhan. Sejumlah dokter telah melakukan penelitian tentang manfaat meditasi dalam kesehatan. Banyak kesembuhan terjadi, penyakit yang semakin ringan. Hidup Anda akan lebih sehat dan bahagia.
Semoga semua hidup berbahagia.
Rabu, 11 Februari 2009
Meditasi Dengkul
Banyak umat Buddha yang mengetahui bahwa meditasi sangat bermanfaat dalam kehidupan ini. Namun banyak orang yang enggan berlatih meditasi. Salah satu alasan karena merasa tidak nyaman ketika duduk bermeditasi. Ada rasa sakit yang muncul pada kaki seperti kesemutan, pegal, ngilu, dan sebagainya.
Kepada para pemula, saya sering menyampaikan bahwa langkah awal dari pelatihan meditasi adalah “meditasi dengkul”. Banyak orang yang merasa tersinggung dengan pernyataan ini. Barangkali Anda salah satunya. Namun sejujurnya saya sampaikan, inilah kenyataan yang sebenarnya. Jadi, maaf, bila Anda merasa tersinggung.
Beberapa tahun silam, dalam sebuah pelatihan meditasi yang saya ikuti; peserta diharuskan duduk selama satu jam hingga satu setengah jam. Sebuah perjuangan yang sangat berat bagi pemula. Dalam jangka waktu tersebut; entah berapa orang yang telah memindahkan kaki, baik perlahan-lahan maupun secara tiba-tiba. Saya sering mendengar suara kaki digeser.
Seorang kawan yang mengikuti sebuah latihan meditasi selama sepuluh hari pada bulan Desember lalu, menceriterakan kisah yang serupa. Dia sendiri bertahan karena telah pernah mengikuti sejumlah pelatihan meditasi dan sering berlatih di rumah.
Akhirnya, urusan kaki menjadi urusan sudah terbiasa duduk atau tidak. Jika Anda tidak pernah duduk bersila, Anda pasti akan merasa tidak nyaman. Kaki yang dilipat dan duduk dalam jangka waktu yang agak lama akan menimbulkan rasa sakit. Dan ketika rasa sakit muncul pada kaki—atau pada bagian badan lainnya—pikiran tidak bisa terkonsentrasi lagi. Pikiran akan kacau. Anda lebih mudah memikirkan rasa tidak nyaman yang muncul daripada mengarahkan pikiran pada obyek meditasi.
Jelas, bahwa langkah awal dari semuanya adalah membuat badan ini merasa tenang. Kaki dibuat sedemikian rupa agar tidak sakit, tidak kesemutan, atau tidak menimbulkan rasa tidak menyenangkan lainnya. Kita perlu latihan dengkul agar bisa duduk dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa terganggu dengan rasa sakit yang muncul.
Saya sering menyarankan peserta pemula untuk mencoba duduk bersila dalam melakukan aktivitas tertentu. Cobalah untuk duduk bersila di lantai ketika menonton televisi, membaca, atau ketika bermain dengan anak-anak. Ngobrol dengan tetangga di teras rumah atau pos kamling akan lebih asyik sambil duduk bersila. Bersila juga bisa dilakukan di beberapa rumah makan ala Sunda. Dalam kondisi apa pun, bila memungkinkan, tidak ada salahnya untuk duduk bersila.
Kebiasaan ini akan membuat Anda memiliki daya tahan ketika harus duduk bermeditasi. Anda bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu. Dengan latihan yang tekun, perlahan namun pasti, gangguan tersebut pasti akan teratasi.
Anda juga bisa berlatih meditasi dalam jangka waktu tertentu dan ditingkatkan sedikit demi sedikit. Cobalah untuk duduk limabelas menit pada hari ini. Hari demi hari ditingkatkan jangka waktunya hingga dalam jangka waktu satu minggu, Anda bisa duduk tigapuluh menit tanpa memindahkan kaki atau berhenti bermeditasi Cobalah terus berlatih selama tiga puluh menit untuk setiap kali duduk jangka waktu beberapa minggu.
Dalam langkah awal, yang dibutuhkan hanyalah kesabaran dan ketekunan berlatih. Jangan pernah menyerah. Sampai sekarang saya belum pernah mendengar ada orang yang duduk bermeditasi dalam jangka waktu lama hingga menjadi lumpuh.
Kalau Anda mau mencoba, tekun, dan sabar dalam berlatih; Anda pasti bisa.
Selamat mencoba.
Kepada para pemula, saya sering menyampaikan bahwa langkah awal dari pelatihan meditasi adalah “meditasi dengkul”. Banyak orang yang merasa tersinggung dengan pernyataan ini. Barangkali Anda salah satunya. Namun sejujurnya saya sampaikan, inilah kenyataan yang sebenarnya. Jadi, maaf, bila Anda merasa tersinggung.
Beberapa tahun silam, dalam sebuah pelatihan meditasi yang saya ikuti; peserta diharuskan duduk selama satu jam hingga satu setengah jam. Sebuah perjuangan yang sangat berat bagi pemula. Dalam jangka waktu tersebut; entah berapa orang yang telah memindahkan kaki, baik perlahan-lahan maupun secara tiba-tiba. Saya sering mendengar suara kaki digeser.
Seorang kawan yang mengikuti sebuah latihan meditasi selama sepuluh hari pada bulan Desember lalu, menceriterakan kisah yang serupa. Dia sendiri bertahan karena telah pernah mengikuti sejumlah pelatihan meditasi dan sering berlatih di rumah.
Akhirnya, urusan kaki menjadi urusan sudah terbiasa duduk atau tidak. Jika Anda tidak pernah duduk bersila, Anda pasti akan merasa tidak nyaman. Kaki yang dilipat dan duduk dalam jangka waktu yang agak lama akan menimbulkan rasa sakit. Dan ketika rasa sakit muncul pada kaki—atau pada bagian badan lainnya—pikiran tidak bisa terkonsentrasi lagi. Pikiran akan kacau. Anda lebih mudah memikirkan rasa tidak nyaman yang muncul daripada mengarahkan pikiran pada obyek meditasi.
Jelas, bahwa langkah awal dari semuanya adalah membuat badan ini merasa tenang. Kaki dibuat sedemikian rupa agar tidak sakit, tidak kesemutan, atau tidak menimbulkan rasa tidak menyenangkan lainnya. Kita perlu latihan dengkul agar bisa duduk dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa terganggu dengan rasa sakit yang muncul.
Saya sering menyarankan peserta pemula untuk mencoba duduk bersila dalam melakukan aktivitas tertentu. Cobalah untuk duduk bersila di lantai ketika menonton televisi, membaca, atau ketika bermain dengan anak-anak. Ngobrol dengan tetangga di teras rumah atau pos kamling akan lebih asyik sambil duduk bersila. Bersila juga bisa dilakukan di beberapa rumah makan ala Sunda. Dalam kondisi apa pun, bila memungkinkan, tidak ada salahnya untuk duduk bersila.
Kebiasaan ini akan membuat Anda memiliki daya tahan ketika harus duduk bermeditasi. Anda bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu. Dengan latihan yang tekun, perlahan namun pasti, gangguan tersebut pasti akan teratasi.
Anda juga bisa berlatih meditasi dalam jangka waktu tertentu dan ditingkatkan sedikit demi sedikit. Cobalah untuk duduk limabelas menit pada hari ini. Hari demi hari ditingkatkan jangka waktunya hingga dalam jangka waktu satu minggu, Anda bisa duduk tigapuluh menit tanpa memindahkan kaki atau berhenti bermeditasi Cobalah terus berlatih selama tiga puluh menit untuk setiap kali duduk jangka waktu beberapa minggu.
Dalam langkah awal, yang dibutuhkan hanyalah kesabaran dan ketekunan berlatih. Jangan pernah menyerah. Sampai sekarang saya belum pernah mendengar ada orang yang duduk bermeditasi dalam jangka waktu lama hingga menjadi lumpuh.
Kalau Anda mau mencoba, tekun, dan sabar dalam berlatih; Anda pasti bisa.
Selamat mencoba.
Jumat, 30 Januari 2009
Ketika Kabar Kematian Tiba
Cepat atau lambat, kehidupan ini akan berakhir. Saya paham akan hal ini. Saya sudah mendengarnya, entah berapa puluh tahun silam. Saya sudah melihat kehidupan orang-orang dekat, keluarga maupun sahabat. Cepat atau lambat, setiap orang akan meninggalkan kehidupan sebagai manusia.
Ketika kabar kematian tiba, banyak orang yang bersedih. Ada rasa sesak di dalam dada. Sedih, terisak-isak, menangis, meraung-raung, dan sebagainya. Apa pun yang Anda lakukan, saya mengerti bahwa semua itu sebagai ungkapan atas kehilangan atau kepergian dari orang-orang yang kita cintai.
Kalau Anda tidak menunjukkan kesedihan, Anda bisa dicap sebagai orang yang tidak tahu diri. Anda dianggap sebagai orang yang tidak punya perasaan. Apalagi Anda berstatus sebagai orang yang mempunyai hubungan langsung; pasangan hidup, ipar, anak, menantu, cucu dalam, cucu luar, dan status lainnya. Jadi, menunjukkan kesedihan seakan-akan sebagai sesuatu yang wajar ketika kabar kematian tiba.
Siang ini, di tengah kesibukan menemani anak-anak yang sedang merayakan Tahun Baru Imlek di sekolahnya, kabar duka tiba kepada saya. Ayah saya meninggal dunia tadi siang, pukul 13:25 Wita. Sejak saya terakhir bertemu, di akhir November lalu, saya sudah menduga, cepat atau lambat kabar ini akan saya terima. Saya menempatkan awal April 2009 sebagai batas terlama. Dan akhirnya, semuanya terwujud pada hari ini.
Ada rasa sesak di dada. Ada rasa penyesalan karena saya tidak ada di sisinya. Namun saya belum menangis, setidak-tidaknya ketika tulisan ini saya buat. Saya hanya mempersiapkan diri untuk berangkat ke Denpasar, tempat jenazah disemayamkan.
Tampa bermaksud menyombongkan diri atau tidak menunjukkan kesedihan; bagi saya kematian adalah hal yang wajar dalam hidup ini. Sejak saya mengerti tentang hidup, melatih diri dengan menunggu orang yang meninggal, diajak tidur di kuburan oleh seorang bhikkhu, bertemu dengan teman yang akhirnya meninggal di depan mata, dan pengalaman lainnya; saya hanya merasa sedikit tabah.
Saya selalu ingat apa yang pernah disabdakan Buddha bahwa air mata kita sudah tumpah melebihi tujuh samudra. Rasa sesak tetap muncul di dada. Tanpa sadar, air mata terasa penuh dan menetes. Bagaimana pun saya tetap merasa sedih walaupun saya jarang bertemu. Cepat atau lambat ini pasti terjadi.
Selamat jalan buat papa.
Semoga perbuatan yang papa lakukan akan memberikan hasil yang baik, mengantarkan papa untuk selalu bertemu dengan kebaikan, kebajikan, dan mudah-mudahan bertemu Dhamma dimasa mendatang.
Semoga semua hidup berbahagia.
Kamis, 29 Januari 2009
Peta Nasib, Peta Perjalanan Hidup
Setiap tahun baru tiba, terutama tahun baru Imlek, banyak orang yang dipenuhi dengan tanda tanya tentang perjalanan hidupnya dalam satu tahun ke depan. Apa yang akan terjadi di hari-hari mendatang? Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kondisi yang tidak baik? Dan berbagai pertanyaan lainnya.
Demikian juga yang terjadi di tahun 2009 ini –Tahun Kerbau Tanah Yin (Negatif), dimulai dari tanggal 26 Januari 2009 sampai tanggal 13 Februari 2010. Seperti tahun sebelumnya, banyak orang yang mencari informasi ke tempat ibadah, orang pintar, peramal nasib, dan sebagainya.
Dalam kepercayaan tradisi Tionghoa, setiap orang yang lahir sudah membawa peta nasibnya sendiri; peta perjalanan hidupnya masing-masing. Banyak cara untuk mempelajari peta ini; melalui tanggal lahir (termasuk jam lahir), garis tangan, bentuk wajah, bentuk tangan, dan sebagainya. Berdasarkan tangan lahir; misalnya, ada beberapa teknik perhitungan yang bisa dipelajari.
Perhitungan menurut tanggal lahir akan memberikan data yang sama bagi setiap orang yang lahir dalam jangka waktu yang dua jam; antara jam ganjil ke jam ganjil berikutnya. Seseorang yang lahir pada hari ini, pukul 7:00 sampai 8:59 akan mempunyai data yang sama. Sedangkan yang lahir pada pukul 9:00 mempunyai data yang sedikit berbeda, yakni data pada jam lahir. Demikian seterusnya, setiap dua jam, data pada jam lahir akan mengalami perubahan.
Ratusan bayi lahir dalam waktu dua jam di satu kawasan waktu (misalnya WIB). Mereka mempunyai data kelahiran yang sama. Dengan demikian, secara umum, mereka mempunyai peta nasib dan keberuntungan yang sama. Kenyataan, mereka mempunyai perjalanan hidup yang berbeda-beda. Karena banyak faktor lain yang juga memberikan pengaruh.
Peta nasib tidak bisa diubah. Saya sangat menyakini hal ini dan memang demikian adanya. Anda tidak mungkin kembali ke dalam rahim dan meminta agar dilahirkan pada hari dan jam tertentu agar Anda memiliki peta nasib yang baik. Walaupun demikian bukan berarti jalan hidup Anda akan selamanya sesuai dengan peta nasib. Kita, setiap orang, bisa mengkondisikan kehidupannya; apakah mau menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Jika Anda sudah punyai peta nasib, anggap saja Anda telah memiki sebuah peta dalam perjalanan hidup ini. Anda sudah tahu dimana ada jalan yang rusak, jalan tol, ruas jalan yang macet, atau jalan yang buntu. Anda sudah tahu segala kekuatan, kesempatan, rintangan, hambatan, dan segala kondisi lainnya. Dengan demikian, Anda bisa mengambil tindakan yang lebih bijak dalam menjalani hidup.
Jika Anda tidak punya peta nasib, jangan berkecil hati. Kondisikan kehidupan Anda untuk menjadi yang lebih baik daripada yang sebelumnya. Lakukan kebaikan. Perbuatan ini akan mendatangkan akibat yang baik, mendatangkan nasib baik, dan mengubah hidup Anda menjadi lebih baik.
Bagaimana menurut Anda?
Selasa, 27 Januari 2009
Lao Zi: Apa Beda Lidah dan Gigi?
Salah satu orang yang paling berhikmat di negeri China adalah Lao Zi. Namun Lao Zi juga belajar banyak dari gurunya yang memiliki hikmat sangat tinggi. Nama gurunya adalah Shang Rong. Shang Rong mempunyai pemikiran yang sangat brilian dan dalam. Ia juga mempunyai cara mengajar yang dikagumi oleh Lao Zi, karena itu ia merasa gurunya yang membuatnya sangat berhikmat.
Pada suatu hari, dalam usia yang sangat lanjut, Shang Rong sakit parah. Demi mendengar guru yang sangat dikasihani dan dikaguminya sakit. Lao Zi meninggalkan pekerjaannya dan pergi membesuk Shang Rong. Saat itu Lao Zi sangat kuatir dengan gurunya tidak akan bisa bangun lagi. Karena itu, dia bertanya kepada Shang Rong, “Apakah ada yang bisa saya bantu dan apakah ada pesan-pesan yang sangat penting?”
Dengan suara yang masih bisa didengar dengan jelas, Shang Rong berkata, “Jika kamu pergi dan melewati sebuah desa tua, kamu haru turun di sana.”
Lao Zi agak heran dan bertanya, “Apakah itu berarti saya tidak boleh menjadi orang yang lupa akan desa tua atau kampong halaman?”
Shang Rong menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Jika kamu melewati pohon tua yang tinggi besar, harus berlari dengan langkah kecil!”
Lao Zi menjawab, “Apakah maksudmu yang penting adalah orang muda harus menghormati orang yang tua?”
Sambil tersenyum Shang Rong menggelengkan kepalanya lagi. Setelah itu mereka berdua diam sejenak. Shang Rong memikirkan sesuatu untuk dikatakan, sementara Lao Zi memikirkan apa maksud gurunya.
Tidak berapa lama kemudian Shang Rong membuka mulutnya lalu bertanya, “Apakah lidah saya masih ada?”
Lao Zi menganggukkan kepalanya dan menjawab, “Masih ada!”
Lalu Shang Rong melanjutkan pertanyaannya, “Apakah gigi saya masih ada?”
Setelah melihat, Lao Zi menjawab, “Sudah tidak ada satu pun guru yang tertinggal!”
Shang Rong kembali bertanya, “Apakah kami tahu apa arti yang hendak saya sampaikan?”
Setelah berpikir sejenak, Lao Zi menjawab, “Apakah guru ingin menyampaikan bahwa gigi itu keras dank arena itu rontok duluan. Dan, lidah itu lebih lembut dan fleksibel, karena itu umumnya lebih tahan lama daripada gigi?”
Dengan senyum bangga, Shang Rong memuju muridnya, “Kamu sekarang sudah mengerti rumus penting kehidupan.”
Lei Wei Ye; 101 Kisah Bermakna dari Negeri China, The Powerfull Wisdom from Ancient Stories; Gradien Mediatama, Yogyakarta; cetakan kedua, 2008
Shopping Meditasi
Apakah Anda sudah mengenal meditasi? Apakah Anda sudah berlatih meditasi secara rutin?
Sebagian besar umat Buddha yang telah mengenal Dhamma, tentu telah mengetahui bahwa meditasi adalah salah satu latihan yang perlu dikembangkan dalam kehidupan ini. Banyak umat Buddha yang telah mengetahui dan memiliki pengetahuan yang luas tentang meditasi. Terlebih di zaman modern ini, ketika dunia semakin datar, pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Yang sangat disayangkan adalah terbatasnya jumlah umat Buddha yang berlatih meditasi setiap hari, tekun dan selalu bersemangat dalam berlatih. Jarang umat Buddha yang memiliki hobi bermeditasi.
Dalam sebuah diskusi terbatas dengan seorang bhikkhu senior, telah melewati 20 vassa, diberikan perumpamaan membeli pakaian. Pertama, kita harus mencari pakaian tersebut di toko pakaian, factory outlet, pusat perbelanjaan, departemen store, atau tempat-tempat lainnya. Di tempat tersebut kita bisa memilih berbagai jenis pakaian. Kita bisa mencobanya. Kalau tidak cocok, kita tidak perlu membelinya. Hingga akhirnya, kita bertemu dengan pakaian yang cocok, membeli pakaian tersebut, dan memakainya.
Proses tersebut juga berlangsung dalam bermeditasi. Pertama, shopping meditasi. Demikian banyak teknik meditasi yang sudah ada. Setiap teknik mempunyai tujuan tertentu. Setiap guru mempunyai cara dan keunggullan tertentu. Tidak ada salahnya jika Anda mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi A atau organisasi B. Tidak ada salahnya jika belajar dengan guru X atau guru Y. Seperti keluar masuk toko pakaian atau pusat perbelanjaan; tidak ada yang salah.
Dari sekian lama berkelana, shopping meditasi, saatnya Aada untuk menentukan pilihan. Pakaian mana yang rasanya cocok dengan diri Anda. Teknik mana yang kira-kira berkenan di hati, terasa cocok, mudah dilakukan, atau memberikan manfaat sesuai dengan harapan Anda. Tentukan pilihan.
Pakaian yang telah dibeli, harus dipergunakan; tidak menjadi pajangan atau hanya memenuhi lemari pakaian Anda. Meditasi yang sudah dipilih, harus dilatih dalam kehidupan sehari-hari; tidak hanya menambah wawasan dan pengetahuan Anda. Pengetahuan tentang meditasi memang perlu namun tidak memberikan banyak manfaat kalau tidak disertai dengan latihan.
Jika hari ini Anda masih shopping, tidak ada yang salah. Kalau sudah bertemu teknik yang sesuai, jangan lupa untuk berlatih, berlatih, dan berlatih.
Selamat memilih.
Selamat berlatih.
Sebagian besar umat Buddha yang telah mengenal Dhamma, tentu telah mengetahui bahwa meditasi adalah salah satu latihan yang perlu dikembangkan dalam kehidupan ini. Banyak umat Buddha yang telah mengetahui dan memiliki pengetahuan yang luas tentang meditasi. Terlebih di zaman modern ini, ketika dunia semakin datar, pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Yang sangat disayangkan adalah terbatasnya jumlah umat Buddha yang berlatih meditasi setiap hari, tekun dan selalu bersemangat dalam berlatih. Jarang umat Buddha yang memiliki hobi bermeditasi.
Dalam sebuah diskusi terbatas dengan seorang bhikkhu senior, telah melewati 20 vassa, diberikan perumpamaan membeli pakaian. Pertama, kita harus mencari pakaian tersebut di toko pakaian, factory outlet, pusat perbelanjaan, departemen store, atau tempat-tempat lainnya. Di tempat tersebut kita bisa memilih berbagai jenis pakaian. Kita bisa mencobanya. Kalau tidak cocok, kita tidak perlu membelinya. Hingga akhirnya, kita bertemu dengan pakaian yang cocok, membeli pakaian tersebut, dan memakainya.
Proses tersebut juga berlangsung dalam bermeditasi. Pertama, shopping meditasi. Demikian banyak teknik meditasi yang sudah ada. Setiap teknik mempunyai tujuan tertentu. Setiap guru mempunyai cara dan keunggullan tertentu. Tidak ada salahnya jika Anda mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi A atau organisasi B. Tidak ada salahnya jika belajar dengan guru X atau guru Y. Seperti keluar masuk toko pakaian atau pusat perbelanjaan; tidak ada yang salah.
Dari sekian lama berkelana, shopping meditasi, saatnya Aada untuk menentukan pilihan. Pakaian mana yang rasanya cocok dengan diri Anda. Teknik mana yang kira-kira berkenan di hati, terasa cocok, mudah dilakukan, atau memberikan manfaat sesuai dengan harapan Anda. Tentukan pilihan.
Pakaian yang telah dibeli, harus dipergunakan; tidak menjadi pajangan atau hanya memenuhi lemari pakaian Anda. Meditasi yang sudah dipilih, harus dilatih dalam kehidupan sehari-hari; tidak hanya menambah wawasan dan pengetahuan Anda. Pengetahuan tentang meditasi memang perlu namun tidak memberikan banyak manfaat kalau tidak disertai dengan latihan.
Jika hari ini Anda masih shopping, tidak ada yang salah. Kalau sudah bertemu teknik yang sesuai, jangan lupa untuk berlatih, berlatih, dan berlatih.
Selamat memilih.
Selamat berlatih.
Senin, 19 Januari 2009
Sulit untuk Berbuat Baik (I)
Beberapa tahun silam, menjelang hari ulang tahun, saya berusaha mengumpulkan uang logam pecahan limaratur rupiah. Ketika hari ulang tahun tiba, saya ingin berbuat baik; memberikan sekeping uang logam kepada setiap pengemis atau pengamen yang minta uang di jendela kanan mobil, di samping pengemudi.
Ketika hari ulang tahun tiba, sebungkus uang logam sudah tersedia. Perjalanan dimulai, dari rumah di kawasan Tangerang menuju Jakarta. Di Jakarta, saya lebih banyak melewati jalan arteri, jalan non-tol. Dengan demikian saya harus bertemu dengan sejumlah lampu lalu lintas. Semakin banyak lampu lalu lintas yang dilewati, semakin besar peluang untuk berbuat baik.
Hampir seharian saya berputar, dari satu kawasan ke kawasan yang lain, dari satu daerah ke daerah yang lain. Ketika senja turun, saya belum merasa puas. Jalanan merayap memberikan peluang yang lebih besar. Dan ketika malam tiba, saya kembali ke rumah. Hari itu saya telah berniat untuk berbuat baik, walaupun kecil. Niat tersebut terbatas pada niat karena tidak satu keping pun uang logam yang berpindah tangan. NOL Besar.
Ketika tiba di sebuah persimpangan, lampu lalu lintas berwarna hijau. Saya harus menjalankan kendaraan. Atau pengemis tersebut tidak meminta ke sisi mobil saya; dia berhenti karena capai atau pindah pada barisan yang lain. Prinsipnya, ada salah yang dilakukan oleh pengemis dan pengamen di setiap persimpangan yang saya jumpai sehingga dia tidak mendekati pintu mobil saya.
Pengalaman ini memberikan pelajaran bagi saya; sulit untuk berbuat baik dalam kehidupan ini, walaupun perbuatan baik tersebut kelihatannya kecil. Kini saya selalu menyediakan uang logam dan memberikan kepada pengemis, anak jalanan, dan pengamen yang meminta.
Sekali waktu, tidak ada salahnya jika Anda mencoba untuk melakukan. Berapa keping uang logam yang berpindah tangan?
Mudah-mudahan Anda mempunyai kesempatan yang lebih banyak dalam berbuat baik.
Ketika hari ulang tahun tiba, sebungkus uang logam sudah tersedia. Perjalanan dimulai, dari rumah di kawasan Tangerang menuju Jakarta. Di Jakarta, saya lebih banyak melewati jalan arteri, jalan non-tol. Dengan demikian saya harus bertemu dengan sejumlah lampu lalu lintas. Semakin banyak lampu lalu lintas yang dilewati, semakin besar peluang untuk berbuat baik.
Hampir seharian saya berputar, dari satu kawasan ke kawasan yang lain, dari satu daerah ke daerah yang lain. Ketika senja turun, saya belum merasa puas. Jalanan merayap memberikan peluang yang lebih besar. Dan ketika malam tiba, saya kembali ke rumah. Hari itu saya telah berniat untuk berbuat baik, walaupun kecil. Niat tersebut terbatas pada niat karena tidak satu keping pun uang logam yang berpindah tangan. NOL Besar.
Ketika tiba di sebuah persimpangan, lampu lalu lintas berwarna hijau. Saya harus menjalankan kendaraan. Atau pengemis tersebut tidak meminta ke sisi mobil saya; dia berhenti karena capai atau pindah pada barisan yang lain. Prinsipnya, ada salah yang dilakukan oleh pengemis dan pengamen di setiap persimpangan yang saya jumpai sehingga dia tidak mendekati pintu mobil saya.
Pengalaman ini memberikan pelajaran bagi saya; sulit untuk berbuat baik dalam kehidupan ini, walaupun perbuatan baik tersebut kelihatannya kecil. Kini saya selalu menyediakan uang logam dan memberikan kepada pengemis, anak jalanan, dan pengamen yang meminta.
Sekali waktu, tidak ada salahnya jika Anda mencoba untuk melakukan. Berapa keping uang logam yang berpindah tangan?
Mudah-mudahan Anda mempunyai kesempatan yang lebih banyak dalam berbuat baik.
Manfaat Bermeditasi
Bagi sebagian orang, meditasi dianggap sebagai kegiatan yang membuang-buang waktu karena hanya duduk berdiam diri, tidak melakukan aktivitas lainnya. Namun dibalik semua itu, latihan meditasi yang dilakukan secara rutin akan memberikan manfaat bagi pelakunya. Setiap orang, siapa pun Anda, pasti akan mendapat manfaatnya.
Manfaat meditasi bagi Anda antara lain:
Jika Anda orang yang sibuk, meditasi dapat membantu Anda membebaskan ketegangan dan mendapatkan relaksasi.
Jika Anda orang yang penuh dengan perasaan kuatir, meditasi dapat menenangkan Anda dan membantu menemukan kedamaian pikiran.
Jika Anda orang yang selalu ditimpa masalah, meditasi dapat membantu Anda membangun keberanian dan kekuatan untuk menghadapi dan mengatasinya.
Jika Anda kurang percaya diri, meditasi dapat membantu Anda menemukan kepercayaan diri yang merupakan kunci kesuksesan hidup.
Jika Anda sering mengalami ketakutan, meditasi dapat membantu Anda untuk memahami sifat sejati dari permasalahan yang membuat Anda takut sehingga dapat mengatasi ketakutan dalam pikiran.
Jika Anda selalu tidak puas terhadap segala sesuatu dan tampaknya tidak ada hal yang memuaskan dalam hidup, meditasi dapat memberi Anda kesempatan untuk membangun dan mempertahankan rasa tercukupi dalam diri Anda.
Jika Anda sangsi dan tidak tertarik akan jalan hidup beragama, meditasi dapat membantu Anda keluar dari kesangsian dan melihat nilai-nilai praktis dari tuntunan keagamaan.
Jika Anda frustasi dan patah hati karena kurangnya pemahaman terhadap kehidupan dan dunia yang tidak pasti ini, meditasi dapat benar-benar membimbing dan membantu Anda untuk memahami kondisi dunia yang selalu berubah.
Jika Anda orang kaya, meditasi dapat membantu Anda untuk menyadari bahwa tidak ada harta benda yang dapat Anda miliki sesungguhnya, dan bagaimana menggunakannya bukan hanya untuk kebahagiaan diri sendiri namun juga untuk kebahagiaan orang lain.
Jika Anda orang miskin, meditasi dapat membantu Anda untuk membangun rasa tercukupi dan tidak iri terhadap orang lain yang lebih memiliki dari Anda.
Jika Anda seorang anak muda yang berada di persimpangan kehidupan dan tidak tahu kemana harus pergi, meditasi dapat membanu Anda memilih jalan yang tepat untuk meraih tujuan hidup.
Jika Anda orang lanjut usia yang telah jenuh dengan kehidupan ini, meditasi dapat membawa Anda ke dalam pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan ini sehingga dapat membebaskan penderitaan Anda dan meningkatkan keceriaan hidup.
Jika Anda mudah marah, meditasi dapat membantu untuk mengembangkan kekuatan dalam mengatasi kelemahan sifat marah, benci, dan dendam untuk menjadi orang yang lebih tenang dan sabar.
Jika Anda iri, meditasi dapat memahami bahwa sifat mental negative tidak akan memberi manfaat apa pun.
Jika Anda sulit mengurangi nafsu indera, melalui meditasi Anda dapat belajar bagaimana menjadi majikan atas nafsu sendiri.
Jika Anda ketagihan minuman keras atau obat terlarang, meditasi dapat membantu mengatasi bahaya yang telah diperoleh.
Jika Anda orang yang berpikiran sempit, meditasi dapat membantu Anda untuk mengembangkan pengertian yang bermanfaat bagi diri Anda, teman, keluarga, dan pihak lainnya untuk menghindari salah pengertian.
Jika Anda orang yang emosional, dengan meditasi maka emosi Anda tidak akan mendapat kesempatan untuk menjerumuskan Anda.
Jika Anda menderita gangguan syaraf, meditasi dapat membangkitkan kekuatan positif dalam pikiran dan jasmani untuk memulihkan kesehatan Anda, terutama dari masalah kejiwaan.
Jika Anda memiliki pikiran yang lemah dan merasa rendah diri, meditasi dapat menguatkan pikiran Anda dan membangun keberanian Anda untuk mengasi kelemahan diri.
Jika Anda orang yang bijaksana, meditasi akan menuntun Anda ke arah kebijaksanaan tertinggi dan Anda akan melihat segala sesuatu seperti apa adanya, bukan seperti apa tampaknya.
Itulah beberapa manfaat praktis yang ditimbulkan dari latihan meditasi. Manfaat tersebut tidak mungkin Anda peroleh di pasar swalayan atau toko serba ada dimana pun, namun bisa dikembangkan melalui latihan meditasi. Karena itu, jangan lupa meluangkan waktu untuk melatih meditasi.
Selamat berlatih.
Manfaat meditasi bagi Anda antara lain:
Jika Anda orang yang sibuk, meditasi dapat membantu Anda membebaskan ketegangan dan mendapatkan relaksasi.
Jika Anda orang yang penuh dengan perasaan kuatir, meditasi dapat menenangkan Anda dan membantu menemukan kedamaian pikiran.
Jika Anda orang yang selalu ditimpa masalah, meditasi dapat membantu Anda membangun keberanian dan kekuatan untuk menghadapi dan mengatasinya.
Jika Anda kurang percaya diri, meditasi dapat membantu Anda menemukan kepercayaan diri yang merupakan kunci kesuksesan hidup.
Jika Anda sering mengalami ketakutan, meditasi dapat membantu Anda untuk memahami sifat sejati dari permasalahan yang membuat Anda takut sehingga dapat mengatasi ketakutan dalam pikiran.
Jika Anda selalu tidak puas terhadap segala sesuatu dan tampaknya tidak ada hal yang memuaskan dalam hidup, meditasi dapat memberi Anda kesempatan untuk membangun dan mempertahankan rasa tercukupi dalam diri Anda.
Jika Anda sangsi dan tidak tertarik akan jalan hidup beragama, meditasi dapat membantu Anda keluar dari kesangsian dan melihat nilai-nilai praktis dari tuntunan keagamaan.
Jika Anda frustasi dan patah hati karena kurangnya pemahaman terhadap kehidupan dan dunia yang tidak pasti ini, meditasi dapat benar-benar membimbing dan membantu Anda untuk memahami kondisi dunia yang selalu berubah.
Jika Anda orang kaya, meditasi dapat membantu Anda untuk menyadari bahwa tidak ada harta benda yang dapat Anda miliki sesungguhnya, dan bagaimana menggunakannya bukan hanya untuk kebahagiaan diri sendiri namun juga untuk kebahagiaan orang lain.
Jika Anda orang miskin, meditasi dapat membantu Anda untuk membangun rasa tercukupi dan tidak iri terhadap orang lain yang lebih memiliki dari Anda.
Jika Anda seorang anak muda yang berada di persimpangan kehidupan dan tidak tahu kemana harus pergi, meditasi dapat membanu Anda memilih jalan yang tepat untuk meraih tujuan hidup.
Jika Anda orang lanjut usia yang telah jenuh dengan kehidupan ini, meditasi dapat membawa Anda ke dalam pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan ini sehingga dapat membebaskan penderitaan Anda dan meningkatkan keceriaan hidup.
Jika Anda mudah marah, meditasi dapat membantu untuk mengembangkan kekuatan dalam mengatasi kelemahan sifat marah, benci, dan dendam untuk menjadi orang yang lebih tenang dan sabar.
Jika Anda iri, meditasi dapat memahami bahwa sifat mental negative tidak akan memberi manfaat apa pun.
Jika Anda sulit mengurangi nafsu indera, melalui meditasi Anda dapat belajar bagaimana menjadi majikan atas nafsu sendiri.
Jika Anda ketagihan minuman keras atau obat terlarang, meditasi dapat membantu mengatasi bahaya yang telah diperoleh.
Jika Anda orang yang berpikiran sempit, meditasi dapat membantu Anda untuk mengembangkan pengertian yang bermanfaat bagi diri Anda, teman, keluarga, dan pihak lainnya untuk menghindari salah pengertian.
Jika Anda orang yang emosional, dengan meditasi maka emosi Anda tidak akan mendapat kesempatan untuk menjerumuskan Anda.
Jika Anda menderita gangguan syaraf, meditasi dapat membangkitkan kekuatan positif dalam pikiran dan jasmani untuk memulihkan kesehatan Anda, terutama dari masalah kejiwaan.
Jika Anda memiliki pikiran yang lemah dan merasa rendah diri, meditasi dapat menguatkan pikiran Anda dan membangun keberanian Anda untuk mengasi kelemahan diri.
Jika Anda orang yang bijaksana, meditasi akan menuntun Anda ke arah kebijaksanaan tertinggi dan Anda akan melihat segala sesuatu seperti apa adanya, bukan seperti apa tampaknya.
Itulah beberapa manfaat praktis yang ditimbulkan dari latihan meditasi. Manfaat tersebut tidak mungkin Anda peroleh di pasar swalayan atau toko serba ada dimana pun, namun bisa dikembangkan melalui latihan meditasi. Karena itu, jangan lupa meluangkan waktu untuk melatih meditasi.
Selamat berlatih.
Kamis, 01 Januari 2009
Selamat Tahun Baru 2009
Hari ini, hari pertama di Tahun Baru; 1 Januari 2009.
Ketika matahari sudah muncul, masih banyak orang yang terlelap karena begadang, menyambut datangnya tahun baru dengan pesta pora atau hanya jalan-jalan saja.
Tahun 2008 telah kita lewati, meninggalkan berbagai macam kenangan. Untung dan rugi, suka dan duka, tawa dan tangis, pujian dan celaan, dan berbagai pengalaman lainnya. Setiap orang melawati setiap detik, jam, hari, minggu, bulan, dan akhirnya tahun 2008 berakhir. Setiap orang telah mengisinya dengan cara masing-masing.
Setiap orang, diawal tahun selalu berharap agar memiliki kehidupan yang lebih baik; lebih sehat, lebih sukses, lebih untung, lebih gembira, dan berbagai kelebihan lainnya. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mengharapkan hari esok lebih baik daripada hari ini.
Pengharapan tersebut tidak bisa terwujud hanya dengan doa. Setiap orang harus mengkondisikan hidupnya, mengarahkan dirinya menuju pada semua pengharapanya. Dengan demikian, harapan tersebut akan mempunyai peluang untuk menjadi kenyataan.
Di hari pertama tahun baru ini, di antara kebahagiaan menyambut datangnya hari yang lebih baik, cobalah untuk duduk sejenak. Pikirkan apa yang akan kita lakukan. Renungkan apa yang sudah Anda lakukan sebelumnya dan rencana apa yang ingin Anda lakukan pada tahun 2009 ini. Tulis harapan Anda dan langkah-langkah yang akan Anda lakukan untuk mewujudkan.
Selamat Tahun Baru 2009.
Semoga segala harapan Anda dapat menjadi kenyataan.
Semoga semua hidup berbahagia.
Ketika matahari sudah muncul, masih banyak orang yang terlelap karena begadang, menyambut datangnya tahun baru dengan pesta pora atau hanya jalan-jalan saja.
Tahun 2008 telah kita lewati, meninggalkan berbagai macam kenangan. Untung dan rugi, suka dan duka, tawa dan tangis, pujian dan celaan, dan berbagai pengalaman lainnya. Setiap orang melawati setiap detik, jam, hari, minggu, bulan, dan akhirnya tahun 2008 berakhir. Setiap orang telah mengisinya dengan cara masing-masing.
Setiap orang, diawal tahun selalu berharap agar memiliki kehidupan yang lebih baik; lebih sehat, lebih sukses, lebih untung, lebih gembira, dan berbagai kelebihan lainnya. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mengharapkan hari esok lebih baik daripada hari ini.
Pengharapan tersebut tidak bisa terwujud hanya dengan doa. Setiap orang harus mengkondisikan hidupnya, mengarahkan dirinya menuju pada semua pengharapanya. Dengan demikian, harapan tersebut akan mempunyai peluang untuk menjadi kenyataan.
Di hari pertama tahun baru ini, di antara kebahagiaan menyambut datangnya hari yang lebih baik, cobalah untuk duduk sejenak. Pikirkan apa yang akan kita lakukan. Renungkan apa yang sudah Anda lakukan sebelumnya dan rencana apa yang ingin Anda lakukan pada tahun 2009 ini. Tulis harapan Anda dan langkah-langkah yang akan Anda lakukan untuk mewujudkan.
Selamat Tahun Baru 2009.
Semoga segala harapan Anda dapat menjadi kenyataan.
Semoga semua hidup berbahagia.
Langganan:
Postingan (Atom)