Rabu, 11 Februari 2009

Meditasi Dengkul

Banyak umat Buddha yang mengetahui bahwa meditasi sangat bermanfaat dalam kehidupan ini. Namun banyak orang yang enggan berlatih meditasi. Salah satu alasan karena merasa tidak nyaman ketika duduk bermeditasi. Ada rasa sakit yang muncul pada kaki seperti kesemutan, pegal, ngilu, dan sebagainya.

Kepada para pemula, saya sering menyampaikan bahwa langkah awal dari pelatihan meditasi adalah “meditasi dengkul”. Banyak orang yang merasa tersinggung dengan pernyataan ini. Barangkali Anda salah satunya. Namun sejujurnya saya sampaikan, inilah kenyataan yang sebenarnya. Jadi, maaf, bila Anda merasa tersinggung.

Beberapa tahun silam, dalam sebuah pelatihan meditasi yang saya ikuti; peserta diharuskan duduk selama satu jam hingga satu setengah jam. Sebuah perjuangan yang sangat berat bagi pemula. Dalam jangka waktu tersebut; entah berapa orang yang telah memindahkan kaki, baik perlahan-lahan maupun secara tiba-tiba. Saya sering mendengar suara kaki digeser.

Seorang kawan yang mengikuti sebuah latihan meditasi selama sepuluh hari pada bulan Desember lalu, menceriterakan kisah yang serupa. Dia sendiri bertahan karena telah pernah mengikuti sejumlah pelatihan meditasi dan sering berlatih di rumah.

Akhirnya, urusan kaki menjadi urusan sudah terbiasa duduk atau tidak. Jika Anda tidak pernah duduk bersila, Anda pasti akan merasa tidak nyaman. Kaki yang dilipat dan duduk dalam jangka waktu yang agak lama akan menimbulkan rasa sakit. Dan ketika rasa sakit muncul pada kaki—atau pada bagian badan lainnya—pikiran tidak bisa terkonsentrasi lagi. Pikiran akan kacau. Anda lebih mudah memikirkan rasa tidak nyaman yang muncul daripada mengarahkan pikiran pada obyek meditasi.

Jelas, bahwa langkah awal dari semuanya adalah membuat badan ini merasa tenang. Kaki dibuat sedemikian rupa agar tidak sakit, tidak kesemutan, atau tidak menimbulkan rasa tidak menyenangkan lainnya. Kita perlu latihan dengkul agar bisa duduk dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa terganggu dengan rasa sakit yang muncul.

Saya sering menyarankan peserta pemula untuk mencoba duduk bersila dalam melakukan aktivitas tertentu. Cobalah untuk duduk bersila di lantai ketika menonton televisi, membaca, atau ketika bermain dengan anak-anak. Ngobrol dengan tetangga di teras rumah atau pos kamling akan lebih asyik sambil duduk bersila. Bersila juga bisa dilakukan di beberapa rumah makan ala Sunda. Dalam kondisi apa pun, bila memungkinkan, tidak ada salahnya untuk duduk bersila.

Kebiasaan ini akan membuat Anda memiliki daya tahan ketika harus duduk bermeditasi. Anda bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu. Dengan latihan yang tekun, perlahan namun pasti, gangguan tersebut pasti akan teratasi.

Anda juga bisa berlatih meditasi dalam jangka waktu tertentu dan ditingkatkan sedikit demi sedikit. Cobalah untuk duduk limabelas menit pada hari ini. Hari demi hari ditingkatkan jangka waktunya hingga dalam jangka waktu satu minggu, Anda bisa duduk tigapuluh menit tanpa memindahkan kaki atau berhenti bermeditasi Cobalah terus berlatih selama tiga puluh menit untuk setiap kali duduk jangka waktu beberapa minggu.

Dalam langkah awal, yang dibutuhkan hanyalah kesabaran dan ketekunan berlatih. Jangan pernah menyerah. Sampai sekarang saya belum pernah mendengar ada orang yang duduk bermeditasi dalam jangka waktu lama hingga menjadi lumpuh.

Kalau Anda mau mencoba, tekun, dan sabar dalam berlatih; Anda pasti bisa.

Selamat mencoba.